Linux, dengan definisinya: Linux adalah sistem operasi yang gratis dan bebas dalam penggunaannya 1.1 Apakah Sistem Operasi itu? Bayangkan anda memiliki sebuah komputer baru. Bayangkan bahwa tak seorangpun pernah memasukkan CD atau floppy ke dalam komputer tersebut. Yang berarti komputer tersebut sama sekali belum ter-instalasi software apapun juga. Permasalahannya akan muncul ketika anda menyalakan komputer tersebut. Ketika power menyala, prosesor akan bekerja, dan BIOS pertama kali akan dibaca. Kemudian BIOS membaca MBR pada track 0 dan sektor 0 pada harddisk. Akhirnya komputer akan mengaktifkan speaker dengan bunyi beep beberapa (satu) kali, untuk kemudian berhenti berproses dan menampilkan pesan kesalahan. Karena tidak ada sistem operasi yang akan dimuat ke dalam memori. Singkatnya, anda tidak akan dapat melakukan pekerjaan apapun dengan komputer tersebut kecuali anda telah meng-instalasikan software yang diperlukan, sistem operasi adalah yang utama! Sistem operasi adalah lapisan antara anda, sebagai pengguna (user), daan perangkat keras (hardware) di dalam komputer. Jika anda meng-klik mouse pada ikon di layar komputer anda, maka sistem operasi akan menterjemahkan bahwa anda ingin menjalankan program yang berhubungan langsung dengan ikon tersebut. Hal ini berlaku untuk semua ikon. Sistem operasi harus tahu bagaimana menggunakan peralatan-peralatan yang ada pada komputer anda, seperti mouse, printer, keyboard, harddisk, layar monitor, CDROM drive, scanner, dan lain sebagainya. Karena itu ketika anda memulai mengetik, misalnya, anda sedang menjalankan perangkat lunak pemroses kata (word processing software). Perangkat lunak, yang sering disebut aplikasi, bekerja secara berdiri sendiri dari sistem operasinya, tapi sering juga aplikasi tersebut akan berkomunikasi dengan sistem operasi untuk melakukan operasi-operasi yang berhubungan langsung dengan sistem. Selain itu apa yang dilakukan sistem operasi? Sistem operasi juga memungkinkan kita untuk melakukan manajemen file. Misalnya menyalin file, memindahkan file, menghapus file, merubah nama file, dan lain sebagainya. 1.2 Apakah yang disebut dengan UNIX? UNIX adalah salah satu sistem operasi yang tertua di dunia dan paling unggul di jamannya. Sebagian besar dari fasilitas-fasilitas UNIX selalu diperbaharui (updated) dan masih banyak digunakan diseluruh dunia hingga saat ini. Berikut ini adalah beberapa perusahaan dan nama-nama sistem operasi varian UNIX
. Sun Microsystems: Solaris · Hewlett Packard: HP/UX · Berkley University: BSD Unix and FreeBSD · The Santa Cruz Operation: SCO Unix Dengan pengecualian pada FreeBSD. Kita harus membeli lisensi untuk menggunakan salah satu dari sistem operasi buatan Berkeley University. UNIX unggul karena memiliki kemampuan multi-tasking, artinya UNIX dapat menjalankan lebih dari satu program atau aplikasi pada saat yang bersamaan. UNIX juga multi-user, artinya Komputer dengan sistem operasi UNIX dapat digunakan pada saat bersamaan oleh beberapa orang sekaligus secra remote. Dari hal ini jelas UNIX mendukung jaringan komputer. 1.3 Apa perbedaan Linux dengan UNIX? Linus Torvalds, tahun 1991, seorang mahasiswa universitas di Finlandia yang mempelajari tentang pemrograman komputer. Yang sering menggunakan sistem operasi UNIX di kampusnya dari pada komputer di rumahnya yang menggunakan sistem operasi MS-DOS. Ia bosan dengan MS-DOS dan memutuskan untuk membuat kernel sendiri. Kernel adalah jantung dari semua sistem operasi. Dia menyelesaikan kernel di pertengahan tahun 1991. Dia memiliki kernel 32 bit buatannya sendiri, tapi dia tidak memiliki satu pun aplikasi yang bisa dijalankan dibawah sistem operasi buatannya. Kemudian dia bekerja sama dengan rekannya dan membentuk team pembuatan software. Di tahun 2002, saat ini, jutaan orang (kira-kira 15 juta) memberikan kontribusi untuk Linux setiap harinya. Banyak aplikasi atau software yang telah dibuat untuk melengkapi Linux, seperti: · XFree86 4.0, adalah X Windows untuk Linux. · KDE 2.0, window manager yang sangat populer, dan membuat X seperti Windows (Microsoft Windows) · Gnome 1.4, adalah GUI (Graphical User Interface) untuk X yang sangat populer. · GNU Emacs · VI or Vim · The GIMP (GNU Image Manipulation Project), adalah Photoshop editor citra/gambar (image) untuk X. -definisi dari open source Detail Perbedaannya? -secara teoritis (penjabaran perbedaan kernelnya) -secara praktis (apa yang bisa dilakukan linux dan apa yg bisa dilakukan unix dan sebaliknya) perbandingan LINUX dg Windows ? (utk user yang sudah terbiasa windows, mereka perlu tahu) Pembahasan 2: Memilih Distribusi Linux Topik yang ada pada pembahasan ini adalah: 2.1 Apakah yang disebut distribusi Linux? 2.2 Distribusi Linux apa yang sebaiknya saya pilih? Seperti digambarkan pada pembahasan sebelumnya, Linux memiliki banyak kesamaan dengan keluarga sistem operasi UNIX. Kali ini akan dibahas beberapa macam tipe-tipe Linux yang beredar di pasaran saat ini. Berbagai macam tipe Linux ini disebut dengan distribusi dan semua distribusi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. 2.1 Apakah yang disebut distribusi Linux? Jika anda baca dibeberapa media massa dan majalah atau tabloid IT, anda mungkin pernah mendengar beberapa perusahaan seperti Red Hat, SuSE (yang lebih sering dilafalkan dengan Soozah), Debian dan mungkin Caldera OpenLinux. Mereka itu adalah perusahaan yang telah mengembangkan Linux dengan versinya masing-masing. Dari semua distribusi, pada dasarnya adalah sama, yaitu menggunakan aplikasi-aplikasi GNU. GNU adalah kependekan secara berulang dari GNU Not Unix (GNU = GNU Not Unix). Apa yang membedakan antara distribusi yang satu dengan yang lainnya adalah: · Cara instalasi · Aplikasi-aplikasi tambahan · Dokumentasi dan manual · Kwalitas aplikasi-aplikasinya · Selalu diperbaharui · Penawaran dukungan · Kemudahan dalam penggunaan 2.2 Distribusi apa yang sebaiknya saya pilih? Memilih distribusi Linux adalah suatu hal yang sangat pribadi. Itu sangat ditentukan oleh apa yang anda perlukan dan ingin anda kerjakan dengan Linux. Vendor Nomor Keluaran Tingakatan Pengguna Kelebihan Kekurangan Red Hat 7.1 Beginner hingga Advanced/Server Standar Linux yang diakui, mudah penggunaannya dan instalasinya Masih banyak bugs yang harus diperbaiki SuSE 7.1 Intermediate hingga Advanced/Server Baik secara keseluruhan, juga manual dan dokumentasinya Permasalahan sering timbul pada YAST 2 Mandrake 8.0 Beginner hingga Intermediate Sangat mudah penggunaanya dan set up, control panel yang baik Tidak se-profesioanl yang lain, secara umum digunakan untuk home use Slackware 7.1 Advanced hingga Server Sistem Linux profesional, digunakan untuk pasaran Server Cukup sulit dalam instalasinya, dan bukan distribusi berbasis RPM, lebih banyak menggunakan tar.gz Debian 2.2r2 Intermediate hingga Advanced Mendukung penuh aplikasi GNU, yang merupakan standar Linux. Menggunakan paket aplikasi DEB. Sangat berbeda dari distribusi yang lain tapi cukup solid Modul II Instalasi Linux Red Hat 6.2 Pembahasan 3: Instalasi Distribusi Topik yang ada pada pembahasan ini adalah: 3.1 Instalasi dari tiap-tiap distribusi yang berbeda 3.2 Komputer apa yang harus saya miliki untuk instalasi Linux? 3.3 Instalasi dengan Linux Red Hat 6.2 3.1 Instalasi dari tiap-tiap distribusi yang berbeda Seperti telah dipaparkan sebelumnya, bahwa ada banyak distribusi yang beredar di pasaran saat ini, dan masing-masing memiliki paket instalasi yang berbeda untuk komputer anda, apakah komputer itu IBM PC, Mac atau Alpha. Pembahasan kali ini memfokuskan pada instalasi distribusi dengan paket aplikasi RPM. Anda mungkin akan bertanya-tanya, apa itu RPM sebenarnya. Ya, akan diulas sedikit, RPM adalah Red Hat Packages Manager dan file-filenya berekstensi .rpm (misalnya gimp-2.05.i386.rpm) merupakan file binary (kadang juga merupakan file source code). Inti dari permasalahannya adalah instalasi banyak paket aplikasi, baik itu sistem operasi keseluruhan atau paket-paket aplikasi yang berdiri sendiri, hanya dalam satu klik pada mouse, lebih daripada harus mengetikan beberapa atau banyak perintah untuk melakukannya. Distribusi Berbasis RPM? Red Hat Ya SuSE Ya Mandrake Ya Caldera OpenLinux Tidak Definite Ya Debian Tidak (menggunakan paket .DEB) Storm Tidak (menggunakan paket .DEB) Corel Tidak Paket RPM sangat mendominasi dalam penggunaan Linux, dan sangat mudah didapatkan di http://www.rpmfind.net/ dan http://www.freshmeat.net/. Paket DEB lebih sedikit penggunaannya, tapi cukup bagus dan mudah juga dalam penggunaannya. Dan saya lebih mengutamakan untuk menggunakan paket instalasi RPM daripada tar.gz, kecuali itu adalah salah satu cara instalasi yang ada. 3.2 Komputer apa yang harus saya miliki untuk instalasi Linux? Pertanyaan tersebut memiliki banyak jawaban. Pada intinya adalah: tergantung pada apa yang ingin anda lakukan dengan Linux, persyaratan system adalah bervariasi antara komputer tua 386 hingga Pentium 4. PC Apple Alpha i80386DX/33 PowerPC i80486DX/33 G3 i80586/Pentium G4 i80686/Pentium II/III/4 Sebagian besar distribusi Linux terbaru mempersyaratkan minimal memori 32 MB untuk memaksimalkan penggunaan dari fasilitas-fasilitas yang ada. Tapi jika anda menggunakan Linux tanpa melibatkan X Windows dan aplikasi grafis yang lain dari Linux, anda dapat menjalankan instalasi dasar hanya dengan 4 MB RAM. Jika anda menggunakan Linux sebagai komputer pribadi di rumah, RAM 128 MB akan cukup memuaskan. Dan apabila anda menggunakan Linux sebagai server yang melayani banyak client, maka RAM 256 MB atau lebih sangat memadai. 3.3 Instalasi dengan Linux Red Hat 6.2 Sebelum melangkah lebih jauh dengan instalasi Red Hat 6.2, sangat penting untuk memberitahukan kepada anda bahwa prinsip instalasi selain paket RPM adalah tidak jauh berbeda. Anda melakukan setting komputer anda, setting jaringan, dan memilih paket-paket mana yang akan di-instal (atau instalasi otomatis atau default dengan menentukan apakah komputer yang akan di-instal akan menjadi workstation atau server), kemudian install! Tidak lebih dari itu, dan apabila ada sesuatu yang salah dalam instalasi, yang jelas akan lebih mudah memcahkan daripada instalasi Windows 95. Langkah 1: Perencanaan instalasi dan menyiapkan perangkat keras Instalasi kali ini kita anggap anda memiliki sistem operasi lain selain yang akan kita install, di harddisk 8 GB anda memiliki Windows 98 SE (atau yang lain). Yang pertama kita siapkan adalah pembagian harddisk atau mempartisi harddisk anda. Jika anda menjalankan fdisk, anda bisa mengamati bahwa Windows menggunakan 100% dari kapasitas harddisk yang ada. Jelas disini bahwa tidak ada tempat yang tersisa untuk Linux. Karena itu kita akan mem-partisinya dengan Partition Magic. Anda harus memiliki aplikasi Partition Magic pada sistem Windows 98 SE anda. Kalau sudah anda kemudian jalankan aplikasi tersebut. Buat partisi harddisk dengan mengecilkan kapasitas untuk sistem Windows dari 8 GB menjadi 4.5 GB, ini akan memberikan 3.5 GB untuk Linux. Dan Linux sendiri membutuhkan 2 partisi, yaitu untuk / (root) dan SWAP (partisi swap). Ukuran dari SWAP ini adalah 2 x besar RAM yang ada. Jadi misalkan RAM yang anda miliki 128 MB maka ukuran SWAP adalah 256 MB. Partisi / (root) sebaiknya ditaruh akhir dari harddisk anda (partisi terakhir). Kalau semua sudah selesai maka akan terlihat partisi harddisk anda seperti berikut ini: Urutan Nama Partisi Tipe Partisi Ukuran 1 /dev/hda1 WIN95 FAT32 4500 MB 2 /dev/hda2 Extended Partition 3500 MB 3 /dev/hda3 Linux Swap (82) 256 MB 4 /dev/hda4 Linux Native (83) 3244 MB Langkah 2: Instalasi Linux Red Hat 6.2 1. Pertama kali anda harus menyiapkan bootdisk. Bootdisk adalah sistem operasi Linux kecil yang muat dalam satu disket dan menjalankan program instalasi. Panduan bootdisk akan dipandu langsung oleh tentor. Setelah bootdisk selesai dibuat, anda bisa segera me-restart komputer dan boot komputer anda dengan bootdisk yang sudah ada. Kemudian ikuti petunjuk instalasi. 2. Tampilan pertama kali adalah menu utama instalasi. Ada beberapa pilihan seperti: install dan upgrade Red Hat Linux dalam mode grafis, dengan menekan tombol enter. install dan upgrade Red Hat Linux dalam mode teks, dengan mengetikan ‘text’ dan tekan enter. mengaktifkan mode resolusi rendah, dengan mengetikan ‘lowres’ dan tekan enter. mematikan mode framebuffer, dengan mengetikkan ‘nofb’ dan tekan enter. mengaktifkan mode expert, dengan mengetikkan ‘expert’ dan tekan enter. mengaktifkan mode rescue, dengan mengetikkan ‘linux rescue’ dan tekan enter. jika akan menginstal driver, dengan mengetikkan ‘linux dd’ dan tekan enter. 3. Yang harus anda ketahui saat ini adalah point a dan b, yaitu instalasi dengan mode grafis dan teks. Perbedaan dari kedua instalasi tersebut ada pada tampilannya. Apabila instalasi dengan mode grafis akan menggunakan X sebagai tampilannya. Sedangkan mode teks akan menggunakan tampilan teks console biasa. Dan anda sebaiknya memilih mode teks, karena anda akan lebih mengetahui apa-apa yang anda lakukan dengan instalasi Red Hat 6.2. 4. Langkah selanjutnya adalah memilih bahasa dan layout keyboard. 5. Pilihan tipe instalasi ada 5 yaitu: Workstation, menginstal Linux sebagai workstation. Server System, menginstal Linux sebagai server. Laptop, menginstal Linux dengan instalasi yang cukup untuk keperluan komputer laptop. Custom System, menginstal Linux dengan pilihan paket instalasi sesuai yang kita inginkan. Upgrade Existing Installation, melakukan upgrade atau memperbaharui sistem Linux yang sudah ada. 6. Sebaiknya anda memilih ‘Custom System’ supaya anda bisa mengetahui paket-paket apa saja yang ada dan bisa anda instal. 7. Pembuatan partisi EXT2FS pada harddisk anda. Walaupun anda telah mempartisi harddisk anda pada langkah pertama, namun harus diingat, bahwa partisi tersebut dibuat dengan menggunakan sistem operasi Windows, jadi partisi tersebut adalah FAT32. Jadi Linux akan mempartisi ruangan yang telah disediakan untuk membuat partisi EXT2FS. Pada prinsipnya sama dengan partisi menggunakan Partition Magic. Kemudian Linux harus memformatnya. 8. Kemudian anda akan diminta mengisikan paramater yang diperlukan untuk diproses oleh kernel pada saat boot. Sebaiknya dibiarkan kosong. 9. Instal boot loader atau LILO (Linux Loader). Anda harus menentukan kemana anda akan meletakkan LILO. Pilihannya adalah MBR (Master Boot Record, ada di /dev/hda) atau sektor pertama dari boot partition (/dev/hda*). Apabila anda menginstal LILO pada MBR, maka MBR yang ditulis oleh Windows akan ditimpa. Kemudian anda akan mengisikan identitas untuk boot partition Windows dan boot partition Linux. 10. Konfigurasi network anda lakukan untuk membuat komputer anda bisa membuka koneksi ke jaringan LAN, atau membuka koneksi ke internet. Saat ini anda akan mempraktekkan mengkonfigurasi komputer anda membuka koneksi ke jaringan lokal atau LAN (Local Area Network). Akan dipandu tentor lebih lanjut. 11. Langkah selanjutnya adalah sangat mudah, yaitu menentukan tipe mouse, memilih bahasa, mengisi password root, dan menambahkan user. Karena Linux adalah sistem operasi yang multi-user, karena itu untuk menggunakan komputer yang menggunakan sistem operasi Linux maka anda harus mempunyai account atau user id dan password. User root adalah user yang memiliki wewenang tertinggi dalam sistem operasi Linux. Anda bisa menambahkan user lain sebanyak yang anda mau. 12. Selanjutnya adalah pemilihan paket-paket aplikasi yang akan diinstal ke dalam sistem operasi Linux anda. Pada awal instalasi anda diminat memilih tipe instalasi (workstation, Server System, Laptop, Custom System dan Upgrade ...), karena anda memilih Custom maka anda diminta untuk memilih aplikasi apa saja yang akan diinstal. Paket-paket aplikasi yang ada meliputi diantaranya: X Windows dan kelengkapannya. Aplikasi-aplikasi yang berkaitan dengan pemrograman atau software development (PERL, TCL, Python, dan lain sebagainya). Aplikasi-aplikasi yang berkaitan dengan kernel development. Aplikasi-aplikasi Server. Aplikasi-aplikasi permainan. 13. Kemudian anda diminta menentukan kartu video grafis yang terpasang pada komputer anda. Setelah itu proses instalasi yang sebenarnya, yaitu mengkopikan file-file yang telah anda pilih. Apabila proses pengkopian telah selesai komputer akan reboot, dan apabila tidak terjadi masalah, maka anda siap menapaki dunia baru dalam sistem operasi Red Hat Linux 6.2. Jika ada masalah apa yang dilakukan? Masalah-masalah apa yg sering terjadi? Modul III Bekerja Dengan Linux Pembahasan 4: Menggunakan Perintah Dasar Linux Topik yang ada pada pembahasan ini adalah: 4.1 Manajemen file 4.2 Mounting 4.3 Menjalankan program 4.4 Pemilik dan perijinan file. 4.1 Manajemen file Linux bersifat case-sensitive, artinya dia membedakan benar-benar antara hufur kapital dan huruf kecil. Login dan password anda pun bersifat case-sensitive. Nama file di Linux memiliki beberapa ketentuan, yaitu: Panjang maksimal 256 karakter Secara variasi bisa terdiri dari alfabet, angka, titik “.” (dot), garis bawah “_” (underscore) dan tanda penghubung “-“ (dash). Tidak bisa menggunakan metakarakter seperti “*” (asterisk), “?” (question mark), “ “ (space), “$” (dollar sign), “&” (ampersand), dan tanda kurung “[]” (bracket). Karena metakarakter digunakan untuk maksud dan tujuan tertentu dalam shell Linux. Linux terdiri dari 5 file sistem. File-file sistem tersebut bisa saja berada di partisi yang berbeda atau bahkan harddisk yang berbeda. File sistem “/” (root), terdiri dari dasar sistem operasi dan peralatan perawatan. Isi dari file sistem ini harus mencukupi untuk melakukan start sistem dan melakukan perawatan darurat dan perbaikan bila diperlukan. File sistem /usr, terdiri dari semua perintah, library, dokumentasi, dan file-file yang lain yang tidak berubah selama pengoperasian normal. File sistem ini juga terdiri dari aplikasi-aplikasi utama yang di-instal bersama distribusi Linux anda, sebagai contoh Netscape. File sistem /var, terdiri dari file-file yang bersifat dapat berubah-ubah, seperti: direktori spool, file log, file lock, file temporary, dan lain sebagainya. File sistem /home, terdiri dari file-file user (file-file setting milik user, file-file customization, dokumen, data, mail, cache, dan lain sebagainya). File sistem /proc, digunakan untuk menyimpan file-file yang berkaitan dengan manajemen memori dan informasi penting dari sistem. Beberapa bagian dari file system root adalah: /bin, penempatan file-file yang executable (binary) diperlukan pada saat boot-up yang digunakan oleh user biasa. /sbin, penempatan file-file executable (binary) yang bisa digunakan oleh user biasa tetapi tidak ada dalam setting PATH. /etc, terdiri dari file-file konfigurasi yang berkaitan dengan keseluruhan system operasi. /root, adalah home directory dari administrator system (yang disebut super-user atau root). /dev, adalah file-file device (peralatan) baik itu block device atau character device. Dalam system operasi Linux semua peralatan diperlakukan sebagai file, sehingga memudahkan dalam pembacaan atau penulisan (/dev/had, /dev/cdrom, /dev/mouse, dll). /mnt, mount point (tujuan atau target mounting), sebagai target atau tujuan mounting untuk peralatan-peralatan yang bersifat removable (floppy, cdrom, zipdrive, share network, dll). /lib, file-file library yang digunakan oleh filesistem root dan modul kernel. /boot, file-file yang digunakan oleh bootstrap loader (LILO atau GRUB). /opt, berisi file-file aplikasi-aplikasi tambahan, seperti KDE, Gnome,dll. /tmp, digunakan untuk menampung file-file yang bersifat sementara. /lost+found, untuk menampung file-file yang dihasilkan selama perbaikan system. Praktek: 1. Pastikan anda berada pada root direktori (“/”) dengan mengetikkan “cd /”, kemudian ketik “pwd”. 2. Gunakan perintah ls, dan ls –l untuk melihat isi direktori /bin, /etc, /dev, dan /tmp. 3. Gunakan perintah cd, mkdir, untuk membuat direktori di masing-masing direktori /tmp, /root, dan /home/nama_login_anda. 4. Gunakan perintah rmdir untuk menhapus direktori yang sudah anda buat. 4.2 Mounting Telah disinggung sebelumnya bahwa semua device atau peralatan yang ada pada komputer dan dikenali Linux akan diperlakukan sebagai file dan bisa diakses untuk dibaca atau ditulisi dengan melakukan mounting. Device tersebut dibagi dua yaitu character device dan block device. Character device adalah serangkaian karakter yang dibaca secara berurutan, misalnya serangakaian karakter yang ketikkan melalui keyboard atau serangkaian data byte yang dikirimkan berurutan melalui serial line. Block device atau sering disebut dengan random access device, adalah peralatan yang dapat menyimpan data dan menawarkan akses di seluruh bagian secara acak. Contoh block device adalah hard disk dan floppy disk. Dalam Red Hat, direktori yang menjadi tujuan mounting (mount point) adalah direktori /mnt. Di dalam /mnt terdapat sub-direktori lagi yaitu, cdrom (/mnt/cdrom) dan floppy (/mnt/floppy). Dan anda bisa menambahkan direktori disini untuk mount point peralatan yang lain, misalnya membaca partisi Windows 98. Perintah untuk melakukan mounting adalah : #mount [-t] [-o] device mount_point t adalah jenis file sistem, seperti extfs, vfat, dan lain-lain. Anda boleh untuk tidak menyertakan parameter –t atau –o, bila anda telah melakukan konfigurasi pada file /etc/fstab. /etc/fstab berisi mengenai device, jenis file sistem, mount point, dan lain-lain. Praktek: Dengan perintah “mount”, lakukan mounting floppy ke mount point /mnt/floppy. Dengan perintah mkdir, buat direktori /mnt/harddisk Lakukan mounting untuk partisi lain dari harddisk anda ke /mnt/harddisk. Lakukan umount semua device. 4.3 Menjalankan program Bagaimana menjalankan program di Linux? Ada 3 kemungkinan apabila anda tidak bisa menjalankan program di prompt console dengan mengetikan nama file programnya. Anda tidak mengetikkan nama file-nya secara benar. Jangan lupa bahwa Linux adalah Case-Sensitive. Artinya, Linux benar-benar memperhatikan dan membedakan huruf kapital dan huruf kecil. Misalnya “HOSTNAME” akan di bedakan dengan “hostname”. Kemungkinan file tersebut tidak ada dalam PATH anda. Di Linux, file-file binary (executable harus ada dalam PATH anda untuk bisa dijalankan atau dipanggil. Apabila file tersebut tidak tidak ada dalam PATH anda, berarti anda harus mengetikkan file tersebut lengkap dengan direktori dimana file tersebut berada. Misalnya : file yang akan dijalankan adalah iptraf di direktori /usr/local/bin, ada 2 cara: misalkan anda tidak berada dalam direktori dimana file iptraf disimpan, maka anda harus mengetikkan #/usr/local/bin/iptraf bila anda berada dalam direktori dimana file iptraf disimpan, maka anda harus mengetikkan #./iptraf Kemungkinan ketiga adalah file yang dipanggil bukanlah file executable. Untuk itu anda harus melakukan perubahan perijinan akses dari file yang akan dipanggil. #chmod a+x iptraf Anda bisa melakukan pengecekan terhadap PATH anda dengan perintah #echo $PATH. Jika anda lupa dimana sebuah bile executable berada, anda bisa mencarinya dengan mengetikkan: #find / -name “nama_file_nya” artinya, mencari file dengan nama “nama_file_nya” dimulai dari “/” direktori. Hasil yang sama dengan perintah: #locate nama_file_nya Perintah locate lebih cepat karena langsung mencari di database file pada sistem anda. Database ini selalu diperbaharui oleh program background (cron). Dan harus diingat bahwa PATH secara normal berbeda untuk root dan user biasa. PATH milik root termasuk di dalamnya /sbin dan /usr/sbin dimana user biasa tidak memilikinya. Perintah which akan menunjukkan PATH dari program yang dimaksud. #which nama_file_nya Praktek: 1. echo “ls –l” > coba 2. Jalankan file coba tersebut. 3. Pecahkan permasalahan apabila file tersebut tidak dapat dijalankan. 4.4 Perijinan akses file Setiap file (atau direktori) memiliki owner (pemilik) biasanya dari sebuah nama login atau group. Owner sebuah file atau direktori adalah seseorang yang membuat file atau mengkopinya. Sebuah file hanya bisa dihapus (remove) oleh pemilik file tersebut atau anggota dari group yang memiliki file tersebut, atau root. Kepemilikan sebuah file bisa dirubah dengan memberikan perintah chown dan chgrp, yang secara normal hanya bisa dijalankan oleh root. Setiap file memiliki perijinan untuk masing-masing user bagaimana bisa mengakses file tersebut. Ada 3 macam perijinan yaitu : baca (r), tulis (w) dan eksekusi (x), untuk 3 kelas user yaitu : pemilik (u), anggota group (g) dan yang lain dalam sistem (o). Perijinan file dapat dirubah dengan menjalankan perintah chmod, yang bisa dijalankan oleh pemilik file atau root. Format file dalam Linux adalah sebagai berikut: -rwxr-xr-- 2 root root 23456 Jan 24 19:23 coba.sh Atribut file: Nama file : coba.sh Ukuran file : 23456 Pemilik file : user : root, group : root Permisi file : owner : rwx, group : rx, other : r Praktek: Dengan menggunakan perintah chown dan chgrp rubahlah kepemilikan file coba, dari user root menjadi user biasa dengan group root. Rubahlah perijinan file coba dengan options rwx dan ketentuan sebagai berikut: owner: rwx, grup: rx, other: r. Dengan ketentuan yang sama rubahlah perijinan file coba dengan option bilangan oktal. Pembahasan 5: Menginstal paket aplikasi Topik yang ada pada pembahasan ini adalah: 5.1 Paket aplikasi rpm ,deb dan tar.gz 5.2 Instalasi dengan rpm dan tar.gz 5.1 Paket aplikasi rpm, deb dan tar.gz Pada saat ini, Linux sudah berumur lebih dari 10 tahun. Ketika kernel Linux pertama kali diperkenalkan, hanya ada Linus dan FSF (Free Software Foundation). Belum ada distribusi seperti RedHat, Mandrake, SuSE dan banyak lagi, karena itu software yang ingin anda install harus di download dulu dari internet dalam bentuk source code (kode program), yang biasa disebut tarball. Tarball adalah file dengan extensi .tar.gz atau .tgz, dan merupakan file kompresi dua kali. Pertama file dimampatkan atau dipadatkan dalam format .tar kemudian dimampatkan lagi dalam format gzip. Dengan source code tersebut anda harus mengkompilasinya untuk mendapatkan modul atau file binary (executable). Proses kompilasi ini biasanya ditemukan kesalahan (error). Itu hal biasa, dan anda harus memecahkan permasalahan tersebut. Karena itu instalasi dengan tar.gz biasanya untuk orang-orang yang paham sedikit tentang bahasa permrograman, terutama bahasa C. Dan salah satu kelebihan paket aplikasi tar.gz adalah aman dan kompatibel untuk semua distribusi Linux (tersedia beberapa paket aplikasi untuk masing-masing arsitektur komputer). Dengan RedHat anda bisa melakukan download aplikasinya dalam bentuk rpm. Kalau anda menggunakan Debian bisa didapatkan paket aplikasi dalam bentuk deb. Banyak distribusi Linux yang menggunakan paket apliksi baik itu rpm atau deb. 5.2 Instalasi dengan rpm dan tar.gz Instalasi dengan rpm Dengan menggunakan rpm instalasi paket aplikasi akan nampak menjadi mudah, karena untuk kompilasi dan instalasi file-file aplikasi otomatis dikerjakan oleh aplikasi yang disebut rpm. RPM (Redhat Package Manager), termasuk distribusi lain yang menggunakannya adalah Mandrake, SuSE, dan beberapa yang lain. Anda bisa melakukan pengecekan versi apakah rpm yang anda gunakan, ketikkan perintah berikut ini: $ rpm –q rpm Cara instalasinya adalah sebagai berikut: 1. Sediakan paket intalasi rpm yang akan diinstal di direktori sembarang. 2. Ketikkan perintah berikut ini: $ rpm –Uvh paket_aplikasi_yang_akan_diinstall.rpm 3. Selesai. Instalasi dengan tar.gz Yang jelas apabila anda tidak memiliki paket aplikasi yang dimaksud anda bisa men-download dari internet. Untuk instalasi tar.gz harus anda lakukan di console. Urut-urutan langkahnya sebagai berikut: $ cd /direktori_dimana_file_targz $ tar –zxvf tarfile.tar.gz $ ls –l Cari direktori baru yang dihasilkan dari proses decompress. $ cd /direktori_apliksi Sebaiknya anda baca dulu README, COPYING, INSTALL dan CHANGES. $ ./configure $ make $ make clean $ make install (tergantung pada aplikasi yang akan di-install) Kelihatannya sangat mudah, tapi kadang langkah tersebut tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Mengapa demikian? Karena hal-hal seperti berikut: 1. Perbedaan susunan File Sistem antara distribusi satu dengan yang lainnya. 2. Ketergantungan akan program-program yang lain. 3. Kebutuhan akan modul-modul tambahan yang mungkin tidak terdapat pada kernel secara built-in. Praktek: Lakukan intalasi dengan paket aplikasi tar.gz dan aplikasi rpm sesuai dengan pembahasan diatas dan petunjuk tentor. Modul IV Jaringan Komputer dengan Linux Pembahasan 6 : Pengenalan Jaringan Komputer Topik yang ada pada pembahasan ini: 6.1 Pengantar jaringan komputer 6.2 Topologi jaringan 6.3 Protokol-protokol TCP/IP 6.4 Instalasi LAN 6.1 Pengantar jaringan komputer Jaringan komputer merupakan komunikasi data antara beberapa komputer dalam satu network atau beberapa network. Dengan jaringan komputer akan memungkinkan beberapa komputer yang berbeda dari arsitektur hardware atau software dapat saling bertukar data. Yang menjadi jembatan bagi komputer-komputer dalam jaringan untuk saling bertukar data adalah standar komunikasi yang baku. TCP/IP adalah salah satu standar protokoll jaringan, yang digunakan setiap komputer yang ingin saling bertukar data. TCP/IP di-implementasikan pertama kali oleh ARPA (Advanced Research Project Agency) dibawah naungan DoD (Department of Defense). Saat ini TCP/IP, yang menjadi protokol resmi jaringan internet, terdapat enam versi, yaitu : Ipv4, Ipv5 dan Ipv6. 6.2 Topologi jaringan Topologi adalah arsitektur fisik bagaimana suatu jaringan komputer dibangun. Ada 3 jenis topologi jaringan komputer, yaitu: 1. Topologi Bus Topologi bus memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut: a. Setiap node dalam jaringan terhubung secara serial, dengan kedua ujung akhir diberi terminator. b. Sangat sederhana dalam instalasi dan ekonomis dari segi biaya. c. Paket-paket data yang dialirkan melalui kabel coaxial akan menimbulkan masalah apabila node yang terhubung semakin banyak. d. Tidak diperlukan hub. 2. Topologi Ring Topologi ring memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Setiap node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel dengan membentuk jaringan seperti lingkaran. b. Sangat sederhana dalam layout c. Paket-paket data mengalir dalam satu arah sehingga collission dapat dihindarkan. 3. Topologi Star Topologi star memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Setiap node berkomunikasi dengan consentrator, jadi traffic data mengalir dari node ke consentrator, kemudian data tersebut di-broadcast ke seluruh node yang terhubung ke consentrator tersebut. b. Karena setiap paket data yang masuk ke consentrator kemudian di-broadcast ke seluruh node yang terhubung ke consentrator, maka apabila semakin banyak node semakin banyak collission yang terjadi. Hal ini dapat dihindari dengan menggunakan switch hub, karena switch akan memilih tujuan secara tertentu, tidak mem-broadcast data ke seluruh node. c. Mudah dalam pengembangan jaringan. d. Apabila salah satu node rusak, maka node-node yang lain masih dapat berkomunikasi. e. Tipe kabel yang digunakan biasanya adalah UTP (Unshielded Twisted Pair). 6.3 Protokol-protokol TCP/IP TCP/IP adalah sekumpulan protokol-protokol standar dalam jaringan internet yang dikelompokkan berdasarkan 5 lapisan utama. 5 Lapisan ini mengacu pada standar protokol OSI (Open System Interconnection). Dalam implementasinya protokol TCP/IP lebih banyak digunakan, sedangkan protokol OSI hanya sebatas bahan perbandingan dan studi. Lapisan-lapisan pada TCP/IP yaitu lapisan fisik, data link, network, transport dan aplikasi. 1. Lapisan Fisik dan Data Link Berhubungan langsung dengan media komunikasi dan mempunyai tugas mengirim dan menerima bit-bit data. Lapisan ini menggambarkan bagaimana data dikodekan menjadi sinyal-sinyal dan karakterisitik antar muka. Lapisan ini jugak bertanggung jawab untuk menyediakan komunikasi dari node ke node pada suatu jaringan. 2. Lapisan Network Pada lapisan ini terdapat IP (Internet Protocol) yang berisi empat protokol pendukung yaitu ARP, RARP, ICMP, dan IGMP. a. IP (Internet Protocol) IP adalah suatu mekanisme transmisi yang digunakan dalam TCP/IP. IP mengirimkan data dalam bentuk paket yang disebut datagram yang dikirimkan secara terpisah. Datagram dapat melalui rute yang berbeda dan sampat di tujuan secara tidak berurutan serta dapat digandakan. Upaya terbaik dari IP dalam transmisi data adalah memberikan pelacakan kesalahan. b. ARP (Address Resolution Protocol) ARP digunakan untuk menghubungkan alamat IP dan alamat fisik. Pada jaringan fisik seperti LAN, setiap alat dikenal dengan alamat fisik yang ditanam dalam NIC (Network Interface Card). ARP digunakan untuk mencari alamat fisik dari suatu NIC apabila alamat IP nya diketahui. c. RARP (Reverse ARP) RARP merupakan kebalikan dari ARP. Terutama apabila suatu host melakukan booting melalui network. d. ICMP (Internet Control Message Protocol) ICMP adalah suatu mekanisme yang digunakan oleh host atau gateway untuk mengirimkan kembali pemberitahuan masalah pada datagram ke pengirim. ICMP mengirim pesan yang melaporkan pertanyaan dan kesalahan yang terjadi. e. IGMP (Internet Froup Message Protocol) IGMP digunakan untuk memudahkan pengiriman pesan secara simultan ke sekelompok penerima. 3. Lapisan Transport Lapisan Transport diwakili oleh masing-masing protokol TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (Unit Datagram Protocol). IP adalah protocol host-to-host artinya IP bertanggung jawab dalam tranmisi data antar host. UDP dan TCP adalah protokol yang bertanggung jawab untuk mengantarkan data dari satu proses ke proses yang lain. a. UDP Adalah protokol yang paling sederhana dari dua protokol transport standar TCP/IP. UDP adalah suatu protokol process-to-process yang hanya menambahkan alamat port, kontrol kesalahan check-sum, dan panjang informasi ke dalam data dari lapisan atas. b. TCP Menyediakan layanan lapisan transport secara penuh bagi lapisan aplikasi. TCP merupakan protokol aliran data yang dapat dihandalkan. Istilah aliran dalam hal ini berarti suatu koneksi harus dilakukan kedua ujung sebelum melakukan pertukaran data. Pada bagian pengirim dari setiap transmisi, TCP membagi suatu aliran data menjadi bagian-bagian kecil yang disebut dengan segmen. Tiap segmen mengikutsertakan nomer urut untuk menyusun kembali segemen setelah penerimaan, bersama-sama dengan angka pengenal untuk segmen-segmen yang diterima tersebut. Segmen-segmen dibawa melalui internet didalam datagram IP. Pada bagian penerima, TCP akan mengumpulkan tiap datagram yang masuk dan menyusun kembali pentransmisiannya berdasarkan nomer urut. 4. Lapisan Aplikasi Protokol-protokol pada lapisan ini adlah SMTP, FTP, TELNET, DNS, NFS dan masih banyak lagi. 6.4 Instalasi LAN Pada bagian ini akan dibahas bermacam-macam media yang giasa digunakan dalam membangun jaringan komputer, terutama jaringan komputer yang menggunakan media kabel. Kabel yang digunakan adalah twisted pair, atau biasa disebut UTP. 1. Kabel UTP, memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut: a. Kabel twisted pair adalah kabel-kabel yang disusun berpasangan dan di twist satu sama lain. b. Untuk jenis UTP, terdiri dari empat pasang (delapan buah kabel). c. Kabel UTP biasa dapat melewatkan data dengan bandwidth sampai dengan 10 Mbps. d. Kabel UTP cat 5 (kategori 5) dapat melewatkan data dengan bandwidth sampai dengan 100 Mbps. e. Hanya dapat melewatkan satu channel data (baseband) karena itu diperlukan consentrator yaitu hub. 2. Ethernet Card a. Dikembangkan oleh Xerox Corp. Pada tahun 1970-an, kemudian menjadi standar IEEE 802.3. b. Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network. c. Menggunakan metode CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access / Collision Detection). d. Memiliki alamat fisik sepanjang 48 bit. e. Bandwidth yang didukung adalah 10 Mbps hingga 100 Mbps. 3. Hub a. Memiliki beberapa konektor RJ-45 female, yang nantinya akan digunakan oleh konektor RJ-45 male. b. Digunakan dalam topologi star. c. Tidak melakukan traffic control sehingga besar kemungkinan terjadi collision. 4. Router a. Memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan yang lain. b. Router-router yang terhubung ke internet memiliki algoritma routing terdistribusi yang digunakan untuk memilih jalur terbaik yang dilalui paket IP dari suatu jaringan ke jaringan yang lain. Pembahasan 7 : Linux dalam Jaringan Komputer Topik yang ada pada pembahasan ini: 7.1 DHCP dan DHCPD 7.2 Konfigurasi DNS 7.1 DHCP dan DHCPD DHCP adalah kependekan dari Dynamic Host Configuration Protocol. Digunakan untuk memudahkan dalam pengalamatan IP suatu host. Ketika suatu host melakukan boot up, dia akan mengirimkan paket secara broadcast ke jaringan. Paket ini memanggil DHCP server yang aktif. Kemudian DHCP akan menkonfigurasi host tersebut untuk alamat IP, netmask dan gateway. Setup DHCP untuk client linux akan sangat mudah dengan menggunakan Linuxconf. Caranya anda harus login sebagai root dan ketikkan perintah linuxconf. Kemudian pilih opsi berikut ini: Ø Pilih Networking Ø Basic Host Information Ø Pilih Enable Ø Set Config Mode DHCP Untuk setting DHCP Server menggunakan Linux dan client misalnya menggunakan Windows 95 (Windows 98) anda harus memiliki aplikasi DHCPD (DHCP Daemon), memastikan bahwa anda memiliki konfigurasi networking pada kernel yang mengijinkan untuk multicast, dan menambahkan routing untuk 255.255.255.255. Supaya dhcpd dapat bekerja dengan client dhcp windows 95/98, maka dhcpd harus bisa mengirimkan paket dengan IP tujuan 255.255.255.255. Dengan login sebagai root ketikkan perintah berikut: #route add host 255.255.255.255 dev eth0 Jika muncul pesan: 255.255.255.255: Unknown host Tambahkan baris berikut ini pada file /etc/hosts: 255.255.255.255 dhcp Kemudian ketikkan penambahan routing diatas. Setelah menambahkan routing, kita harus mengkonfigurasi dhcpd, dengan menggunakan file /etc/dhcpd.conf. Bisa juga anda menggunakan GUI, yaitu linuxconf. Contoh isi file /etc/dhcpd.conf sebagai berikut: # Contoh konfigurasi DHCPD pada /etc/dhcpd.conf # Tambahkan komentar anda … default.lease.time 1200; max.lease.time 9200; option subnet.mask 255.255.255.0; option broadcast.address 192.168.1.255; option routers 192.168.1.254; option domain.name.servers 192.168.1.1, 192.168.1.2; option domain.name "mydomain.org"; subnet 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 { range 192.168.1.10 192.168.1.100; range 192.168.1.150 192.168.1.200; } Dengan konfigurasi seperti ini maka DHCP server akan menetapkan alamat IP kepada DHCP client dari jangkauan antara 192.168.1.10 hingga 192.168.1.100 atau 192.168.1.150 hingga 192.168.1.200. Lease time adalah waktu dimana client menghubungi server dan meminta server untuk memberikan data-data yang berkaitan dengan penetapan alamat IP. Untuk menjalankan server DHCP perlu disiapkan file kosong bernama /var/state/dhcp/dhcpd.leases, karena dhcpd tidak menciptakan file tersebut pada saat instalasi. Kemudian ketikkan perintah dhcpd. Praktek: Dengan menggunakan 2 Komputer yang terinstalasi Linux praktekkan pengesetan server dhcp dan client dhcp. 7.2 Konfigurasi DNS DNS adalah kependekan dari Domain Name System. DNS adalah mekanisme dimana dilakukan penterjemahan domain name menjadi alamat IP. Sebelum ada mekanisme DNS, untuk keperluan pemetaan domain name ke alamat IP dengan menggunakan file /etc/hosts. Tapi karena semakin berkembangnya jaringan internet maka komputer yang saling terkoneksi pun semakin banyak. Hal ini sangat tidak mungkin menggunakan file /etc/hosts untuk menampung data-data alamat IP ribuan bahkan jutaan komputer yang ada di dunia. Karena itu dibuat suatu mekanisme dimana database pemetaan tersebut terdistribusi, DNS. Mekanisme DNS adalah berdasarkan prinsip hirarki. Level tertinggi biasa disebut root domain dan diberi tanda “.” (titik). Dibawah root domain ada top level domain, dan dibawahnya lagi ada second level domain, berikutnya third level domain, dan seterusnya. Penulisan dan pembacaan domain name adalah dari kiri diambil dari domain paling bawah kemudian ke kanan mengambil domain diatasnya hingga root domain. ns-1.netbase.dircom-network.net. root domain = “.” (titik dibelakang “net”) top level domain = “net” second level domain = “dircom-network” third level domain = “netbase” fourth level domain = “ns-1” Top level domain digunakan untuk menunjukkan jenis perusahaan, instansi, lembaga, atau negara. Top level domain dibagi menjadi 3, yaitu: 1. TLD generik 2. TLD negara 3. TLD arpa TLD generik ada 7 jenis yang masing2 terdiri dari 3 huruf. 1. COM, domain yang berkaitan dengan perusahaan yang berorientasi profit. 2. NET, domain yang berkaitan internet (search engine, portal, email, dan lain-lain). 3. EDU, domain yang berkaitan pendidikan. 4. ORG, domain yang berkaitan dengan lembaga atau organisasi yang biasanya non-profit. 5. INT, domain yang berkaitan dengan organisasi internasional. 6. MIL, domain yang berkaitan dengan organisasi militer. 7. GOV, domain yang berkaitan dengan institusi dan organisasi pemerintahan. TLD negara diberikan berdasarkan letak geografis, yaitu per negara diberikan identitas yang unik. Misalnya untuk indonesia diberikan ID, malaysia diberikan MY, inggris diberikan UK, dan lain sebagainya. Sebagai contoh: http://www.akakom.ac.id/, http://www.ebay.co.uk/, dan lain-lain. TLD arpa untuk keperluan reverse mapping. Sebagai contoh : domain http://www.dircom-network.net/ yang resolve alamat IP-nya adalah 63.1.4.34, maka TLD arpa nya adalah 34.4.1.63.in-addr.arpa. Ketika suatu organisasi yang memiliki komputer terhubung ke internet memiliki alamat IP 61.23.45.34, dan membeli domain chat-network.net, dan menjalankan server web dengan menggunakan domain http://www.chat-network.net/. Maka ketika kita mengaksesnya dengan web browser komputer kita akan bertanya kepada DNS server yang kita tunjuk mempunyai wewenang. Kemudian DNS server yang kita mintai informasi akan merujuk kepada informasi dari root domain, dan menelusurinya ke bawah hingga menemukan DNS server yang mempunyai wewenang atas domain chat-network.net. DNS Client Untuk mengaktifkan DNS pada client linux cukup mengedit file /etc/resolv.conf. Atau menggunakan linuxconf. a. networking b. client task c. name server specification Tinggal kita isikan alamat IP dari DNS server yang kita tunjuk memiliki wewenang untuk meresolve domain name menjadi alamat IP, biasanya DNS server ada pada ISP kita. DNS Server Program aplikasi yang kita gunakan untuk menjadikan server kita menjadi DNS server adalah BIND (Berkeley Internet Name Domain). Dalam RedHat Linux instalasi ini adalah instalasi default server system. Sebelum mengaktifkan DNS server maka kita harus melakukan konfigurasi pada server DNS pada file /etc/named.conf. Berikut ini adalah contoh file konfigurasi /etc/named.conf. Options { Directory “/var/named”; }; zone “chat-network.net” { type master; file “chat-network.db”; };61.23.45.34 zone “45.23.61.in-addr.arpa” { type master; file “61.23.45.db”; }; Praktek : Buatlah DNS server untuk domain local yang bias diakses untuk jaringan local, lengkap dengan reverse mapping. Ok komentar di atas tolong dilengkapi, ttp kalau tidak perlu tidak usah ditambah tidak apa-apa. Nanti dalam praktek disinggung saja. PANGGIH.

Kepala SMK Muhammadiyah 1 Temon


Beliau merupakan Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Temon yang berkepribadian tegas, disiplin demi kemajuan pendidikan di Sekolah Menengan Kejuruan (SMK) Muhammadiyah 1 Temon. Sehingga SMK Muhammadiyah 1 Temon dapat diperhitungkan di jajaran sekolah di Kulon Proggo khususnya dan Nasional pada umumnya.